DJ Milinka dan Profesi Dunia Malamnya

Share on :

VIVAlife- Menggeluti profesi sebagai disc jockey alias DJ, Milinka Mikaela Radisic atau akrab disapa Milinka berhasil menepis pandangan buruk soal wanita yang berprofesi sebagai DJ.

Dia adalah seorang sarjana Ekonomi lulusan Belanda. Saat kembali ke Jakarta, ia sempat bekerja sebagai stockbroker di sebuah perusahaan index, sambil menyambi sebagai seorang model. Setelah memperoleh nama yang cukup besar di dunia model, Milinka memutuskan untuk memenuhi keinginanya berkarier di dunia musik.

Paul van Dyk adalah seseorang yang menginspirasinya untuk menumbuhkan hasrat terhadap musik. Sebelum terjun menjadi DJ, Milinka juga pernah menjadi mantan kontingen wakil Jakarta pada ajang pemilihan Putri Indonesia 2004. Namun ternyata, menjalani profesi sebagai DJ mengantarnya menjadi sosok yang lebih tenar.

Milinka pernah mendapat penghargaan sebagai Best Rookie DJ 2006 dari Paranoia Award, Best Rookie dan Best Female dari Redma Award pada 2007. Milinka bahkan menjadi satu-satunya DJ dari Asia yang diundang untuk berpartisipasi meramaikan acara musik techno-rave Street Parade 2008 di kota Zurich, Swiss, yang dibanjiri 820.000 pengunjung dari segala penjuru dunia.

Bagi Milinka, tidak ada yang salah tentang profesi seorang wanita menjadi DJ. Memang kebanyakan DJ selalu bekerja mulai malam hingga pagi hari.Meski begitu, tak semua orang bisa menjalani profesi itu dengan baik. Dan untuk ibu satu anak ini, profesi sebagai DJ adalah profesi yang istimewa.

"Jadi DJ itu enggak sembarang orang bisa ngejalaninnya ya. Jadi DJ sejati itu bisa dilihat dari cara bermainnya, sangat antusias. Bawaiin lagu-lagunya dengan pakai hati, flownya juga bagus dan bisa bikin lagu sendiri," katanya saat ditemui Vivalife.

Milinka pun tak mau ambil pusing soal anggapan negatif orang tentang profesinya. Meski banyak orang menganggap dunia DJ sangat dekat dengan dunia gemerlap yang penuh dengan kemaksiatan, dunia penuh dengan pengguna barang haram alias narkoba, ia tak peduli. Ia bahkan mengaku tak pernah menyentuh barang-barang haram itu.

"Kalau mengenai narkoba, saya enggak bisa nyalahin persepsi orang. Toh juga yang makaikan dari segala jenis. Terserah mau menilai seperti apa," katanya.