Sam "D'LLoyd" Sempat Khawatir Konser Batal

Share on :

Kepergian Syamsuar Hasyim alias Sam, vokalis utama D’LLoyd, terkesan mendadak. Tak pernah terdengar kabar sakit, tiba-tiba Sabtu 9 Juni 2012 pukul 07.15 WIB, pria 64 tahun itu berpulang.

Sam didiagnosis dokter menderita kanker paru-paru yang sudah menyebar ke tulang. Tak heran, setelah show di Johor bulan lalu, ia mengeluh kakinya sakit dan sempat beberapa hari dirawat di RS Husada. Beberapa tahun belakangan, ia pun sering batuk, namun tak pernah memeriksakan apa penyebabnya.

Di mata keluarga, Sam memang sosok yang tak mau merepotkan orang lain. Ia orang yang selalu tampil dengan semangat, terutama soal bermusik. Selama dirawat inap di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta, sejak Kamis 7 Juni lalu, Sam masih saja menanyakan soal konser-konsernya pada kawan yang datang menjenguk.

Titik Van Hauten, istri Bartje Van Hauten yang menjadi pentolan D’LLoyd menuturkan, semalam kawan-kawan Sam berkumpul di rumah sakit. Saat itu, meski napasnya berat, Sam masih bisa bicara. “Dia tanya, konser di Palembang bagaimana, Malaysia, Cirebon, bagaimana," kata Titik di TPU Tanah Kusir, Sabtu, 9 Juni 2012.

"Dia tahu semua, masih sadar. Semangatnya masih tinggi. Dia masih memikirkan tanggung jawab, karena D’LLoyd sudah kontrak dan terima uang muka untuk konser-konser itu,” cerita Titik.

Akibat kondisi Sam, D’LLoyd memang terpaksa membatalkan beberapa konser selama dua bulan ke depan. Karena takut membuat Sam makin drop, Titik pun menyuruhnya istirahat. Namun, tetap saja mata Sam tak bisa terpejam. Ia terus memikirkan tanggung jawab pekerjaannya.

Malam itu juga, tiba-tiba Sam bertanya pada Titik. “Di sebelah ada siapa?” tanyanya seperti ditirukan Titik, sambil menunjuk ke samping kanannya. Namun, Titik justru tidak melihat siapa-siapa.

“Saya ambilkan tas yang ada di sampingnya, saya pikir dia tanya itu punya siapa. Ternyata bukan, yang dia maksud di sampingnya ada siapa,” lanjutnya.

Saat itulah ia tertegun. “Saya pikir waktu itu, mungkin Sam sudah ada yang ‘jemput’,” kata Titik sedih. Karena tak ingin berpikir macam-macam, ia pun membacakan doa untuk Sam.

Meski Titik tahu, malam itu dokter sudah angkat tangan untuk menangani kanker paru-paru Sam yang sudah mencapai stadium akhir.

Pukul 06.00 WIB, ternyata Sam mengalami koma. Dokter pun ditelepon, dan dijadwalkan mengontrol pada pukul 08.00 WIB Sayang, sebelum dokter datang, pukul 07.15 WIB, Sam dipanggil Yang Kuasa. (art)