VIVAnews - Bagi penggemarnya, Lady Gaga mengusung kreativitas tanpa batas. Keberanian perempuan bernama asli Joanne Angelina Germanotta itu berekspresi kerap menjadi kontroversi.
Akibatnya, konsernya di dua negara menuai protes keras. Ditentang sebagian ormas Islam di Jakarta, didemo pemuda Kristen di Filipina.
Di tanah air, Markas Besar Kepolisian sampai hari ini masih mengkaji perizinan konser Lady Gaga yang direncanakan pada tanggal 3 Juni 2012 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Padahal, puluhan ribu tiketpun sudah habis terjual untuk melihat aksi penyanyi yang berjuluk 'mother monster' itu.
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Syarif Hasan, menganggap sah-sah saja penyanyi ikonik itu manggung di Indonesia. Yang terpenting, kata dia, Lady Gaga harus bisa menyesuaikan budaya bangsa Indonesia yang beragam.
"Cara berbusananya ketika konser nanti harus disesuaikan. Saya pikir selama bisa menyesuaikan ya kenapa tidak? Musik itu kan universal dengan musik kita berkomunikasi," ujar Syarif Minggu malam.
Bagi Syarif, yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, konser musik adalah ekspresi karya seni. Musik hanyalah cara untuk berkomunikasi sehingga tidak perlu ada pelarangan.
Seperti diketahui, akibat protes dari sejumlah pihak, konser Lady Gaga jadi satu-satunya yang tak direkomendasikan pelaksanaannya.
Sementara, dalam catatan Polda Metro Jaya, senjang tahun 2012, sudah ada 102 konser musik yang diselenggarakan di Jakarta dan memiliki izin, kecuali Lady Gaga.
Sebanyak 102 konser musik tersebut terdiri dari 48 artis dalam negeri, dan 54 artis luar negeri. Satu artis luar negeri saja yang membatalkan aksinya di Jakarta, mereka adalah band Avanged Sevenfold yang sebelumnya akan diselengarakan di Pantai Karnaval Taman Impian Jaya Ancol 1 Mei 2012.
Kepolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Untung S Rajab, mengatakan jika promotor bersikukuh menggelar konser bertajuk "This Born This Way Ball", maka polisi akan membubarkan secara paksa.
"Saya tidak melarang, tapi tidak memberikan rekomendasi. Mereka harus taat hukum. Kalau menyelenggarakan acara harus ada izin, administrasi harus dipenuhi. Kalau mereka tetap melakukan ya akan kami bubarkan," kata Untung,
Dia menjelaskan, yang menjadi pertimbangan polisi adalah atraksi Lady Gaga di panggung, yang dianggap tidak pantas ditonton banyak orang. Busananya terlalu seksi, mengumbar aurat, dan merangsang. "Mungkin kalau melihat orang telanjang di pantai Bali itu biasa. Itu penilaian budaya setempat. Terserah mereka di sana," ucapnya.
Saat ditanya kemungkinan konser digelar di daerah lain, mantan Kapolda Jawa Timur ini tidak mau ambil pusing. "Itu urusan daerah lain. Yang saya pikirkan wilayah Polda Metro Jaya," ucap dia. (ren)
0 comments on Menteri Koperasi: Lady Gaga, Kenapa Tidak? :
Post a Comment and Don't Spam!