Fans Lady Gaga (foto: Rama Narada Putra/okezone)
JAKARTA- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengkritik keras rencana pertunjukan konser Lady Gaga di Indonesia. Apalagi promotor, Bid Daddy, memberikan kemudahan bagi pelajar untuk membeli tiket dengan cara dicicil.
"Yang saya ketahui, promotor pertunjukan melalui media relation-nya menegaskan, pembelian tiket untuk pelajar boleh dicicil setengah harga. Ini jelas demoralisasi anak bangsa," kata Wakil Ketua KPAI Asrorun Niam, Selasa (21/5/2012).
Pria yang akrab disapa Niam itu menjelaskan, saat ini banyak fakta di lapangan bahwa banyak anak sekolah yang harus drop out, bahkan untuk sekedar memperoleh makan saja susah, justru diiming-imingi kehidupan yang hedonis.
"Alih-alih memberikan hiburan justru menjerumuskan anak pada budaya hedonis. Ini bertentangan dengan perlindungan anak yang kita bangun," tegas komisioner KPAI yg juga membidangi urusan budaya.
Di satu sisi, banyak anak-anak yg berjuang hidup mati untuk mempertahankan eksisten, tetapi di sisi lain, ada kelompok masyarakat yg berhura-hura, nyaris tidak memiliki empati terhadap saudaranya yang kekurangan.
"Prinsip perlindungan anak adalah pemenuhan hak-hak dasarnya untuk tumbuh n berkembang dengan senantiasa berpegang pada nilai-nilai luhur bangsa. Konser tersebut akan mengoyak ketahanan kita sebagai bangsa, dan bertentangan dg prinsip perlindungan anak", tegas doktor di bidang hukum ini mengingatkan.
Untuk itu, KPAI meminta kepolisian menjadikan pertimbangan prinsip perlindungan anak, khususnya pada aspek ketahanan budaya dan pencegahan terhadap gaya hidup hedonisme yg tersemai pada anak menjadi salah satu variabel dalam pemberian izin konser. "Konser ini jauh lebih banyak madaratnya bagi anak dan bangsa Indonesia daripada manfaatnya. Sisi negatifnya jauh lebih banyak daripada positifnya. Dan polisi pasti akan sejalan u menyelamatkan anakIanak Indonesia", pungkasnya.
Wakil Ketua
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) lembaga negara independen yang dibentuk oleh Presiden RI berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
(uky)
"Yang saya ketahui, promotor pertunjukan melalui media relation-nya menegaskan, pembelian tiket untuk pelajar boleh dicicil setengah harga. Ini jelas demoralisasi anak bangsa," kata Wakil Ketua KPAI Asrorun Niam, Selasa (21/5/2012).
Pria yang akrab disapa Niam itu menjelaskan, saat ini banyak fakta di lapangan bahwa banyak anak sekolah yang harus drop out, bahkan untuk sekedar memperoleh makan saja susah, justru diiming-imingi kehidupan yang hedonis.
"Alih-alih memberikan hiburan justru menjerumuskan anak pada budaya hedonis. Ini bertentangan dengan perlindungan anak yang kita bangun," tegas komisioner KPAI yg juga membidangi urusan budaya.
Di satu sisi, banyak anak-anak yg berjuang hidup mati untuk mempertahankan eksisten, tetapi di sisi lain, ada kelompok masyarakat yg berhura-hura, nyaris tidak memiliki empati terhadap saudaranya yang kekurangan.
"Prinsip perlindungan anak adalah pemenuhan hak-hak dasarnya untuk tumbuh n berkembang dengan senantiasa berpegang pada nilai-nilai luhur bangsa. Konser tersebut akan mengoyak ketahanan kita sebagai bangsa, dan bertentangan dg prinsip perlindungan anak", tegas doktor di bidang hukum ini mengingatkan.
Untuk itu, KPAI meminta kepolisian menjadikan pertimbangan prinsip perlindungan anak, khususnya pada aspek ketahanan budaya dan pencegahan terhadap gaya hidup hedonisme yg tersemai pada anak menjadi salah satu variabel dalam pemberian izin konser. "Konser ini jauh lebih banyak madaratnya bagi anak dan bangsa Indonesia daripada manfaatnya. Sisi negatifnya jauh lebih banyak daripada positifnya. Dan polisi pasti akan sejalan u menyelamatkan anakIanak Indonesia", pungkasnya.
Wakil Ketua
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) lembaga negara independen yang dibentuk oleh Presiden RI berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
(uky)
KPAI Protes Tiket Konser Lady Gaga Bisa Dicicil Gallery
0 comments on KPAI Protes Tiket Konser Lady Gaga Bisa Dicicil :
Post a Comment and Don't Spam!