FOTO: Mengenang Robin Gibb 'Bee Gees'

Share on :

VIVAnews - Kabar duka kembali menyelimuti industri hiburan dunia. Setelah kepergian Whitney Houston beberapa waktu lalu, kini, penggemar harus kehilangan salah seorang musisi berbakat, Robin Gibb. Pria yang tergabung dalam grup musik tersohor Bee Gees ini, tutup usia di London, Minggu malam, 20 Mei 2012 waktu setempat.

Seperti diberitakan Reuters, Robin meninggal dunia di usia 62 tahun setelah melalui perjuangan panjang melawan penyakit kanker. Kepergian Robin tak pelak meninggalkan kesedihan bagi para penggemarnya. Ribuan ucapan duka membanjiri situs micro-blogging, Twitter. Mereka yang ikut menangisi kepergian Robin tak hanya para fans, melainkan rekan musisi lainnya.

Selama berkarier di dunia musik, Robin menghabiskan cukup banyak waktu mengejar proyek solo. Namun, ia justru mendapatkan ketenaran dan kekayaan lewat grup Bee Gees.

Robin lahir di Isle of Man, pada tahun 1949. Bersama dengan keluarga dan ketiga saudara laki-lainya, (Maurice Gibb, Barry Gibb, Andy Gibb), Robin sempat tinggal di Manchester sebelum kemudian bermigrasi ke Australia. Di Negeri Kangguru itulah, akhirnya grup musik Bee Gees lahir. Pada tahun 1963, grup musik yang beranggotakan Maurice, Barry, Robin ini menelurkan single pertama mereka berjudul 'The Battle Of The Blue And The Grey'.

Berkarier di Australia dirasa tak cukup bagi Bee Gees. Mereka pun memutuskan hijrah ke Inggris. Keputusan tersebut berbuah manis ketika lagu mereka berjudul 'Massachusetts' bertengger di puncak tangga lagu Inggris pada tahun 1967.

Meski demikian, kesuksesan tersebut sempat terusik oleh konflik di dalam tubuh Bee Gees. Usai menyelesaikan rekaman 'Odessa', Robin memutuskan keluar dari grup yang telah membesarkan namanya tersebut. Namun, hal itu tak berlangsung lama. Dua tahun kemudian, Gibb bersaudara kembali bersama.

Pada awal 1970-an, Bee Gees merilis dua lagu balada berjudul 'Lonely Days' dan 'How Can You Mend a Broken Heart'. Dua lagu tersebut sukses memuncaki tangga lagu di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1971.

Bee Gees pun berusaha mempertahankan momentum yang telah diraihnya. Namun, upaya tersebut mendapat komentar dari kritikus yang menilai bahwa musik Bee Gees sudah kelewat basi. Akhirnya pada tahun 1975, Bee Gees memberikan sentuhan irama dansa dalam album ke-13 mereka, 'Main Course'.

Seperti diketahui, album tersebut sukses melahirkan sejumlah lagu catchy seperti 'Jive Talkin", yang kemudian digunakan sebagai soundtrack film 'Saturday Night Fever'. Masih banyak lagi lagu-lagu hits yang berhasil dicetak oleh Bee Gees. sebut saja 'How Deep Is Your Love', 'Night Fever', dan 'More Than a Woman'.

Perjuangan Panjang Melawan Kanker

Pada tahun 2003, Bee Gees kehilangan salah seorang personelnya, Maurice Gibb. Ia meninggal di usia 53 tahun karena komplikasi yang disebabkan masalah pada usus.

Sementara itu Robin didagnosis menderita kanker usus dan kanker hati setelah menjalani operasi usus pada tahun 2010. Saat itu, penyakit sang penyanyi belum diketahui oleh publik. Namun, tubuh kurus Robin sempat memicu spekulasi bahwa personel Bee Gees tersebut tengah menderita sakit keras.

Robin pun berusaha meredam spekulasi dengan mengatakan, "Saya merasa hebat, sangat hebat." Sebelum kembali jatuh sakit, ia sempat tampil di atas panggung dalam sebuah konser amal di London.

Robin kemudian dikabarkan mengalami koma selama 10 hari di sebuah rumah sakit di London, Inggris. Ia menderita pneumonia di tengah perjuangannya melawan kanker hati dan kanker usus besar.

Setelah terbangun dari koma, Robin pun berjuang keras untuk bisa berjalan kembali dan makan normal. Namun, rupanya takdir berkata lain. Robin tutup usia pada Minggu malam, 20 Mei 2012. Ia ditemani sang istri dan anak-anaknya saat menghembuskan napas terakhir.

Lihat foto-foto Robin semasa hidup di tautan ini. (eh)